Sunday, April 13, 2014

Kita, Pemilu, Indonesia


sebenarnya tulisan ini ingin dibuat dalam rangka pileg kemarin, tapi karena belum sempat selesaikan tulisan ini dan sudah berlangsung maka disesuaikan untuk menyambut pilpres 9 Juli 2014

Belakangan kita baca banyak banget tulisan atau kampanye agar kita menggunakan hak suara kita dalam pemilu. Gue ada beberapa hal yang ingin gue sampaikan pada teman- teman sekalian.

Secara sederhana gue menganggap pemilu adalah sebuah hak yang istimewa yang diberikan kepada warga negara untuk bisa pilih pemimpinnya sendiri sesuai dengan kehendaknya. Sebenernya ini luar biasa loh karena kedaulatan rakyat atas negara ini diakui dan difasilitasi. Dan ini juga lah yang kita harapkan karena pada dasarnya demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat untuk rakyat. Lagipula ini adalah hasil yang kita dapatkan setelah melalui proses perjuangan reformasi walau harus ditebus kerusuhan Mei 1998 sebagai salah satu kejadian sangat gelap dan pedih dalam sejarah bangsa kita. Tapi apakah kemudian bangsa ini harus terus dalam kegelapan. Rasanya nggak.

Gue selalu teringat dengan ungkapan Pandji Pragiwaksono, yang kini lebih dikenal sebagai comic yang bilang bahwa kurang lebihnya seperti ini "Pemilu kita memang belum bisa menghasilkan pemimpin yang terbaik, tapi selama ini sudah cukup untuk menghalangi orang jahat terpilih" ungkapan ini ada benarnya, tapi kok gue sekarang merasa bahwa pemilu kita sudah naik kelas. Saat ini pemilu kita bukan cuma menghalangi orang jahat terpilih, bahkan sudah bisa menghasilkan beberapa pemimpin terbaik di daerahnya. Tentu salah satu contoh paling fenomenal adalah Jokowi-Ahok dalam pilkada DKI yang berhasil mengalahkan incumbent pada saat itu. Tentu ini bukanlah perjuangan yang mudah untuk bisa menang di DKI dengan serangan rasial yang dilakukan lawan secara gila-gilaan. Kemudian angin segar hadir dari kota Bandung bagaimana pemilu mereka menghasilkan seorang Ridwan Kamil, seorang arsitek yang peduli dengan lingkungan dan memang aktif dalam berbagai komunitas yang ada di Bandung, kemenangannya lebih hebat lagi setelah mengalahkan 7 pasang kandidat lainnya. Kalau ada yang belum tau prestasi kedua pimpinan daerah ini silakan googling.

Justru dari sana ada pesan yang bisa diambil, bagaimana sebenarnya kita masyarakat setelah mempunyai hak istimewa tersebut kita justru yang bisa jadi penentu apakah seseorang layak jadi pemimpin atau nggak, saat nampaknya kita belum bisa percaya penuh pada partai politik untuk bisa hadirkan calon pemimpin yang memiliki rekam jejak dan integritas yang baik karena masih penuh dengan keputusan transaksional.

Kita masyarakat yang harus ajukan orang-orang baik di sekitar kita untuk jadi pemimpin, kita masyarakat yang harus habis-habisan tanya para calon pemimpin apa saja yang sudah dilakukan selama ini, bagaimana komitmen nya, apa visi dan misi yang akan dibawa, kita masyarakat yang harus bongkar bila ada calon jahat yang berkampanye seolah tidak punya dosa masa lalu, kita masyarakat yang pada akhirnya menentukan orang-orang terbaik yang pantas jadi pemimpin di negeri ini. Kita masyarakat yang harus berjuang, memperjuangkan kedaulatan kita untuk Indonesia yang lebih baik.

Jangan ragu gunakan hak suara kalian dan cari tau mana yang orang baik. Beberapa daerah sudah rasakan sendiri bagaimana pemilu mereka bisa hasilkan pemimpin yang bekerja sungguh-sungguh untuk kepentingan rakyat. Surabaya sudah, Banyuwangi sudah, Bantaeng sudah, dan gue yakin masih banyak sebenernya pemimpin di daerah yang baik. Sejumlah daerah sudah, sekarang saatnya Indonesia!